Dalam memilih lokasi berjualan kita juga harus selektif memilih lokasi. Tidak semua tempat cocok dengan produk kita. Saya sendiri berjualan mainan pendidikan dan mencoba peruntungan mula-mula masuk ke gedung perkantoran. Saya memperkirakan banyak orangtua yang akan tertarik. Secara ekonomi pastilah mereka ada uang. Secara pendidikan, pastilah mereka paham pentingnya mainan pendidikan. Tapi setelah keluar masuk perkantoran, asumsi saya meleset.
Kemudian saya mulai masuk mall. Ternyata lumayan jalan. Di sini saya menyimpulkan, bahwa untuk produk saya, tempat yang tepat adalah tempat di mana orangtua dan anaknya jalan bareng. Tapi sekali lagi, tidak semua mall cocok untuk mainan pendidikan. Tergantung crowdnya. Misalnya, EX Plaza dan Plaza Semanggi. Karena mall ini dikunjungi palingbanyak oleh mahasiswa dan pasangan muda. Nah produk yang cocok untuk tempat ini adalah produk-produk fashion, apalagi kalau unik dan gak pasaran.
Produk fashion lebih beruntung, karena bisa dijual hampir di mana saja. Hanya yang perlu dipertimbangkan adalah kualitas barang dan tempatnya. Di perkantoran, jangan jual asesoris plastik tetapi batu-batuan. Tapi di sekolahan, bolehlah. Kalau di kampus, mungkin campuran kali yah. Di lingkungan orang Chinese, juallah asesoris logam atau baja putih, mereka lebih suka logam bukan batu-batuan. Kalau lingkungannya banyak yang pake jilbab, perbanyaklah membawa bros, untuk menghias jilbab mereka. Pake jilbab, bukan berarti gak gaya kan. Nah kalau jualan di tempat komunitas partai, bawalah asesoris dengan warna partai mereka. Munas Golkar kuning, PDI merah, PDS ungu dst.
Di JCC, juallah barang-barang etnik dan berkelas. Jangan coba-coba jual mainan plastik, apalagi ada merk made in China nya kelihatan banget, kalau enggak mau ditegur satpam sana. Parfum aspal mau KW1 atau KW2 juga kadang mengalami kesulitan masuk sana, terutama acara INACRAFT. Teman saya kucing-kucingan dengan EO di sana. Padahal penjualan parfum jenis ini bagus banget, 2-4 jt sehari bowww.