Sabtu, 06 Februari 2010

Sebuah Potensi yang terlupakan

Pertanian Perkotaan (Urban Agriculture) adalah kegiatan pertanian yang dilaksanakan di kawasan perkotaan. Komoditas yang diusahakan bisa berupa tanaman pangan atau non pangan seperti ternak, ikan dan hewan lainya. Spektrum pertanian perkotaan sangat luas mulai dari yang bersifat memenuhi kebutuhan konsumsi sampai berskala bisnis. Pelaku utama adalah kegiatan rumah tangga dan sisanya oleh perusahaan dan organisasi kemasyarakatan.

Pengembangan pertanian perkotaan mempunyai fungsi
1. Penghasil komoditas pangan dan gizi
2. Memberikan kontribusi pendapatan keluarga
3. Mengurangi pengeluaran keluargan untuk pembelian bahan makanan
4. Menyediakan lapangan kerja
5. Mengurangi kemiskinan dan kelangkaan gizi
6. Melestarikan lingkungan hidup

Dengan hadirnya pertanian di perkotaan, tanaman hijau yang duluya tergusur kini tampil kembali. Banyak wilayah perkotaan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, baik lahan pribadi maupun lahan umum. Misalnya lahan pekarangan, jalur hijau pada koridor jalan, rel kereta api, bantaran sungai, sebagian dari taman-taman, areal pemakaman, kebun-kebun campuran serta lahan-lahan terbengkalai yang banyak dijumpai di perkotaan.

Pemanfaatan wilayah-wilayah di atas meningkatkan area Ruang Terbuka Hijau di area perkotaan. Hal tersebut berarti akan meningkatkan kualitas lingkungan yaitu konservasi tanah dan air yang akan mempengaruhi perbaikan iklim setempat.

Secara umum, lahan-lahan tersebut dapat ditanami tanaman semusim atau tegakan perdu dan pohon. Tanaman semusim misalnya pangan, obat-obatan, sayuran dan bumbu. Tegakan perdu dan pohon misalnya tanaman industri, buah-buahan, tanaman hias dan lain-lain.

Beberapa ilustrasi mengenai pertanian perkotaan :

1. Pertanian di bantaran kali seluas 50m2 di Jakarta yang ditanami tumpang sari antara sawi, kemangi, bayam dan kangkung mampu memberikan penghasilan Rp 300.000,-/bulan.

2. Penanaman tanaman obat-obatan memungkinkan tersedianya bahan-bahan obat alami di pasaran.

3. Pertanian memerlukan pupuk. Sampah perkotaan dapat diolah menjadi kompos. Dengan demikian mengurangi sampah perkotaan,

4. Pertanian memerlukan air. Maka dibuatlah sumur resapan. Pembuatan dan pengadaan sumur sangat terkait dengan pelestarian tata air.

5. Pertanian perkotaan meningkatkan keragaman tanaman hayati.

Ilustrasi di atas merupakan sebuah rangkaian kegiatan sistem mixed farming (kebun campuran) dengan proses beriteraksi dengan lingkungan sekitar. Lebih baik lagi, jika kegiatan pertanian tidak menggunakan bahan-bahan bersifat kimia, baik pupuk maupun pestisida.

Dengan demikian, pertanian perkotaan bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan maupun tambahan pendapatan saja, tetapi juga menjaga kestabilan komunitas tanaman, keseimbangan ekosistem dan sumber daya berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar