Kamis, 01 September 2011

Tinta printer macet

Saya punya printer Canon Pixma iP1800 yang diinject tintanya. Maklum deh, saya hobi ngeprint. Karena buat saya lebih nyaman membaca di kertas daripada di layar komputer. Selain itu, karena mengajar, saya harus memprint banyak materi mengajar.

Jadi menggunakan tinta inject merupakan pilihan yang harus diambil. Tintanya murah, cuma Rp 10.000,-/botol dan bisa digunakan untuk memprint hingga 1 rim. Luar biasa, dibanding dengan tinta asli yang harganya di atas seratus ribu.


Jeleknya adalah, tinta ini tidak boleh terkena air, termasuk keringat. Mudah buyar, berbeda dengan tinta asli (pastinya lah ya). Karena itu, jika perlu surat menyurat dan dokumen yang penting, saya menggunakan printer lain yang tidak saya utak atik.

Satu lagi yang bikin jengkel adalah tinta kadang-kadang macet, tidak masuk ke cartridge. Saya sering mengakalinya dengan mengikat selang dengan kuat, baik dengan karet atau penjepit kertas yang besar. Nah, setelah beberapa lama, tinta tidak keluar, maka selangnya saya buka. Begitu juga sebaliknya.

Beberapa hari ini, tinta warna hitam tidak keluar. Padahal saya harus memprint materi untuk mengajar. Meski saya sudah coba  buka tutup karet di selang. Tapi tetap tidak ada hasilnya. Coba-coba googling, banyak yang menyarankan untuk bersihkan head. He he he, saya gak ngerti bagian mana yang disebut head. Walaupun kadang-kadang melihat teman bersih-bersih cartridge tinta pakai tissue.

Saya coba buka tutup printer (saya matikan dulu printernya). Begitu saya lihat, ternyata selang tinta hitam kosong. Pijit-pijit selangnya, tinta hanya maju sedikit. Tanpa sengaja, tutup botol tinta hitam saya buka, dan wussshhh, tinta langsung maju masuk ke dalam cartridge. Jadi ketawa sendiri. Sudah pusing-pusing beberapa hari ini. Tanya sana-sini, sampai googling segala. Solusinya cuma buka tutup botol tinta. (Memang tukang servisnya menganjurkan seperti itu). Alhamdulillah, ibu guru bisa mempersiapkan materi mengajar lagi. Murid pun tersenyum cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar