Kacaunya situasi di Afghanistan menyebabkan negara tersebut tertinggal di berbagai bidang, termasuk sepeda motor. Motor yang lalu lalang di jalanan di Kabul, maupun Puli Khumri, provinsi Baghlan adalah keluaran 20 atau 30 tahun lalu. Yang bagi orang Indonesia, apalagi Jakarta sudah termasuk motor antik.
Ini adalah sepeda motor yang dimiliki oleh pemilik hotel Capital Inn, Kabul, tempat saya menginap di Kabul, Agustus 2009. Motor ini terlihat sangat mengkilap. Selama saya berada di Kabul, motor ini tak pernah kelihatan dipakai.
Ini adalah sepeda motor yang dimiliki oleh pemilik hotel Capital Inn, Kabul, tempat saya menginap di Kabul, Agustus 2009. Motor ini terlihat sangat mengkilap. Selama saya berada di Kabul, motor ini tak pernah kelihatan dipakai.
Motor keren di Kabul. Pemilik Capital Inn, Kabul |
Di Jakarta motor ini hanya diminati oleh para kolektor motor,. Untuk dipakai di jalan raya, pengendara harus berpikir-pikir dulu. Pertama, di Jakarta, pemerintah membatasi penggunaan sepeda motor. Karena begitu pesatnya perkembangan sepeda motor di Jakarta. Kemacetan pun terjadi di mana-mana. Pembatasan tersebut antara lain usia motor. Tak heran jika banyak motor di Jakarta terlihat baru. Namun, ada saja penggemar sepeda motor lama keluaran 20 sampai 30 tahun yang lalu.Kedua, pembatasan bensin untuk motor usia tertentu. Ketiga, larangan menggunakan jalan tertentu untuk motor tertentu. Misalnya motor 2 tak dilarang melewati jalan-jalan protokol seperti Jl. MH. Thamrin, Jl. Sudirman dan Jl. Gatot Subroto.
Tetapi di Kabul, motor merupakan satu kemewahan. Para pemuda Afghanistan dengan bangganya memamerkan motor buatan Pakistan ini.
Tetapi di Kabul, motor merupakan satu kemewahan. Para pemuda Afghanistan dengan bangganya memamerkan motor buatan Pakistan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar