Saya tidak mau berkomentar tentang kecelakaan pesawat Lion Air kemarin (13/4/2013). Penyebabnya masih diselidiki, dan kalau dikomentari nanti bisa melebar kemana-mana. Yang saya mau komentari adalah dua kalimat yang ada dalam berita mengenai hal ini di Yahoo yang dikutip dari media The Associated Press yang merupakan milik AS.
Mungkin dua kalimat itu sepintas dan gak penting dibanding dengan shock yang diderita penumpang. Kedua kalimat tersebut adalah, keterkejutan atau "kenorakan" wartawan AP bahwa orang Indonesia terbiasa dengan satu nama.
Bagi orang Western, baik Eropa maupun Amerika, nama ya harus dua, nama depan (nama panggilan dan milik sendiri) dan nama keluarga). Jadi kalau cuma punya satu nama atau langsung menyebutkan nama depan, itu adalah sesuatu hal yang aneh dan patut disebarluaskan dan ditulis dalam sebuah berita kecelakaan sampai dua kali. Karena untuk orang Western, menyebutkan nama depan hanya untuk orang yang sudah dianggap akrab. Jadi ini adalah perbedaan kebiasaan dan budaya.
Di beberapa suku dan daerah di Indonesia memang ada yang punya nama keluarga, tapi lebih banyak yang tidak punya nama keluarga. Untuk yang beragama Islam, biasanya menggunakan nama ayah dan kata bin (untuk laki-laki) dan binti (untuk perempuan), walaupun hal ini sudah jarang digunakan lagi (khususnya di Jakarta) kecuali kalau mau menikah atau urusan pengadilan agama.
Saya pernah membantu seorang wanita Indonesia yang akan menikah dengan orang Jerman. Pengurusan dokumen tertunda-tunda sampai berbulan-bulan hanya karena masalah nama keluarga. Pihak Standesamt (Catatan Sipil) di Jerman mempertanyakan nama keduanya (yang dianggap nama keluarga), dan apakah nama keluarga tersebut sudah tercatat (dipatenkan (???) ) di pengadilan di Jerman atau di Indonesia. Ha ha ha, jadilah saya menulis karangan dalam bahasa Jerman kepada pihak Standesamt sebanyak dua lembar menceritakan budaya Indonesia mengenai nama depan dan nama keluarga. Alhamdulillah, dua bulan kemudian, dokumen selesai dan mereka berdua pun bisa menikah resmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar