Kendalanya banyak. Pertama info yang sangat terbatas. Saya bukan orang IT, jadi selalu terlambat mendapat info. Atau jika diberi info, infonya terkadang terlalu teknis dan sulit dicerna. Kedua, transaksi di internet kebanyakan memakai kartu kredit. Saya tidak punya kartu kredit. Beberapa tahun lalu saya punya kartu kredit bahkan hingga 4 buah, tapi kemudian saya tutup. Karena nafsu belanja saya menjadi gila-gilaan. Dalam hal ini, bukan salah kartu kredit, tapi dari pihak diri saya yang belum mampu mendisiplinkan diri.
Lagipula, saat itu kartu kredit Indonesia belum diterima di dunia internet. Padahal hampir semua transaksi pembayaran dilakukan via kartu kredit atau Paypal. Wajar saja mereka melakukan hal ini, karena banyak ditemukan kasus fake kartu kredit atau pembobolan kartu kredit yang ditengarai dilakukan oleh orang Indonesia. Baru 2 atau 3 tahun ini, kartu kredit Indonesia diterima dan Paypal menerima account dari orang yang berlokasi di Indonesia. Sebelumnya orang Indonesia bisa bertransaksi, tapi harus mempunyai akun di Singapura. Repot.
Ketiga, jika kita mau belajar biayanya tinggi sekali. Rata-rata orang yang buka kursus cara cari uang di internet mematok harga sekian juta untuk kursus hanya sekian jam. Buku-buku yang ada di toko buku, hanya menampilkan sepenggal-sepenggal saja. Jadi saya sendiri mengkoleksi buku tentang hal ini lumayan banyak. Sehingga akhirnya bisa memilah, mana buku kacangan, mana buku yang benar-benar membantu. Trial and error benar-benar saya lakukan.
Langkah-langkah yang saya lakukan adalah :
1. Investasikan uang anda pertama-tama pada pendidikan. Demikian kata mentor saya, Robert Kiyosaki. Saya banyak membeli buku tentang cari uang secara online. Saya punya sejumlah buku mulai dari cara bikin blog, sekian ratus web penghasil dollar, berbisnis di facebook, hingga ketemu buku yang benar-benar membantu yaitu "Online Income 200 juta dalam 5 hari", karya ThOR terbitan Elex. Buku-buku lain yang saya beli ada yang hanya menampilkan kumpulan nama-nama website yang sebenarnya bisa kita lacak di Google. Atau membuat blog gratisan yang akhirnya ternyata tidak bisa digunakan sebagai paid to write review, walau judul dan isi buku jelas-jelas bilang bisa. Selain buku, juga bisa mencari info lewat Google. Saya pribadi lebih senang membaca buku atau print-out daripada membaca lewat monitor komputer.
2. Übungen macht Meister, kata pepatah Jerman. Banyak berlatih, bikin kita pintar dan mahir. Biar sudah banyak membaca buku, kalau tidak berlatih, kita tidak bisa lihat progressnya. Saya mulai dengan berlangganan internet. Untuk yang tinggal di kompleks bisa menggunakan First TV Media, lumayan murah Rp 100,000/bulan. Karena lokasi rumah saya di kampung, maka FM belum punya jaringan. Untunglah telkom sudah ada, jadi saya menggunakan speedy. Paket yang saya gunakan mula-mula, paket seharga Rp 75,000/15 jam. Waduh perjamnya lebih mahal daripada warnet. Tapi lumayan daripada saya kelayapan tengah malam di warnet. Ternyata selalu jebol. Mana mungkin bisa online hanya 15 jam sebulan. Sehingga akhirnya saya memberanikan diri untuk ambil paket Family Rp 214.000/bulan. Setiap tanggal 20 nyut-nyutan juga mikirin bayarannya nih. Untunglah beberapa bulan ini seorang tetangga mengajak sharing, jadi masing-masing hanya membayar separuhnya. Jika ada kemauan, di situ ada jalan he he he. Dengan adanya setumpuk buku dan koneksi internet 24 jam, maka berlatihlah saya mengutak atik blog. Tapi kerja biasa tetap dilakukan, karena kalau tidak, bagaimana saya bisa membayar tagihan internet dan terus beli buku.
3. Bikin blog gampang. Tulis saja apa yang kita mau, terbitkan selesai. Tapi untuk menjadi online writer, tidak semudah itu. Ternyata ada syarat-syarat yang mesti dipenuhi dan tidak diberitahu oleh penulis buku-buku tersebut. Mungkin juga mereka sebenarnya gak tau, ha ha ha. Blog yang kita gunakan bukan blog gratisan atau yang belakangnya ada tambahan blogspot.com atau wordpress.com atau apalah. Dengan tingkat Page Rank 3 dan usia blog minimal 3 bulan. Coba lihat deretan blog yang sudah saya buat, hanya satu yang belakangnya tidak pakai blogspot.com. Yaitu http://giftajans.com/. Ya, karena saya membeli nama domain tersebut seharga Rp 250.000,- di http://www.jualandomain.co
Waktu belinya sudah pasrah saja. Kalau ini orang enggak bener, yah sudahlah. Tapi bisnis adalah kepercayaan apalagi bisnis di internet. Dan saya menganggap ini adalah bagian dari pembelajaran. Ternyata orangnya baik, bisa dipercaya dan helpful. Web ini saya temukan setelah lama riset di Google. Karena web yang disarankan di bukunya ThOR membelinya di http://forums.digitalpoint
Jika berniat membeli, kita akan disodorkan sederet website yang available. Kita bisa memilih yang sesuai dengan minat kita atau dengan tema yang akan kita tulis. Bisa saja kita meminta website atas nama kita, tapi PRnya 0 dan tidak bisa kita langsung pakai. Web site atau blog dengan PR 3 susah dan lama lho bikinnya. Ini kerjaannya orang IT. Umur blog pun dipastikan sudah 3 bulan. Setelah pembayaran, 2 -3 hari kemudian website tersebut akan dioper ke kita.
4. Sebelum mengisi konten blog, pastikan dulu tema blog kita. Saya memilih nama www.giftajans.com karena saya bermaksud menulis tentang macam-macam benda yang bsia dijadikan hadiah atau gift. Tapi begitu saya mendaftar si situs paid to review, tidak ada tema untuk gift, jadi tema blog saya ubah dan pilih yang dekat dengan minat saya dan sebagian besar konten yang sudah ada yaitu "House and Garden". Kebetulan konten yang sudah saya buat saat itu adalah mengenai asesori rumah dan rak untuk menaruh pajangan sekaligus memajang hadiah.
5. Buat konten berbahasa Inggris minimal 20 postingan sesuai tema. Jangan lupa blognya di add ke Google supaya situs review gampang mengecek status blog kita saat kita mendaftar. Kenapa harus berbahasa Inggris? Karena pembayar postingan kita adalah advertiser dari negara-negara yang berbahasa Inggris.
Ada trik untuk buat postingan dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris saya lumayan, tapi kalau untuk buat artikel dalam bahasa Inggris, apalagi dengan tema "House and Garden" kayaknya saya belum pede juga. Saya membeli majalah dengan tema tersebut. Baca-baca artikelnya dan sambung, tambahi dan kurangi di sana sini. Makanya postingan saya keren kan bahasa Inggrisnya, ha ha ha.
Jangan gunakan google translation. Karena grammarnya kacau dan blog kita pasti ditolak. Boleh-boleh saja gunakan google translation, tapi tetap harus kita edit dengan teliti.
Juga jangan menjiplak isi artikel orang lain, baik di majalah biasa maupun online. Bisa-bisa kita diban oleh mereka.
6. Yang paling penting, jangan lupa buat akun Paypal. Kalau tidak punya, tidak ada situs review yang mau terima kita. Bagaimana mereka membayar kita? Pakai cek bisa saja, tapi tidak mau kan hasil kerja kita jatuh ke tangan orang lain? Kalau sudah buat tapi belum diverifikasi, coba ke http://www.jualvcc.net/. Mereka akan bantu memverifikasi dengan biaya Rp 50.000,-. Langsung diverifikasi.
7. Setelah siap perangkatnya, blog dengan minimal 20 postingan dan akun paypal. Mulailah mendaftar ke situs-situs paid to review. Jika mereka sudah mengapprove, antara 2 hari - 3 minggu. Kita bisa menawarkan diri atau ada advertiser yang memberikan penawaran. Order saya yang pertama dari situs www.sponsoredreview.com. Saya menawar untuk membuat artikel tentang 'Reverse Mortgage' alias gadai rumah. Karena jenis kredit ini belum ada di Indonesia, saya belajar dulu tentang 'reverse mortgage. Setelah selesai, saya lapor ke sponsor review, dan tidak sampai seminggu, uang $2.5 masuk ke rekening Paypal saja. Lumayan cepat, karena saya pikir baru sebulan kemudian uang masuk.
Ok, jangan kelamaan baca tulisan ini. Take action and good luck!!!