Stanley Kramer seorang sutradara Amerika Serikat keturunan Yahudi telah mengangankan suatu saat nanti, Amerika akan memiliki seorang presiden berkulit hitam. Paling tidak blasteran dari ayah kulit hitam dan ibu kulit putih. Keinginan tersebut akhirnya terwujud dengan terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden ke-44 bulan November 2008 lalu.
Lewat film-filmnya, Kramer mencoba melakukan desensitisasi isu ras yang pada 1960-an masih amat peka. Perkawinan antar ras dilarang di 17 negara bagian. Kramer mencoba mengubah pendapat umum dengan film ‘Guess Who’s Coming to Dinner’ yang kontroversial. Film ini menjadi luar biasa karena tergolong mendahului zamannya. Dibuat setahun sebelum terbunuhnya Martin Luther King Jr. dan Robert Kennedy – keduanya tokoh antirasial.
Beberapa film Kramer termasuk film tersebut dibintangi oleh Sidney Poitier, seorang aktor kulit hitam papan atas, yang juga kerap bermain dalam film bertema prasangka rasial. Poitier memiliki karier panjang di dunia film. Lahir di Miami, Florida, 20 Februari 1927, besar di kep. Bahama. Sebelum bermain teater, mengadu nasib di New York sebagai tukang cuci piring. Sejak 1950 hingga awal 2000-an ia membintangi, menyutradarai dan menjadi produser sekitar 60 film.
Menyambut terpilihnya Barack Obama – presiden pertama AS yang berkulit hitam (ayah Kenya, ibu kulit putih) – Bentara Budaya Jakarta mulai Senin (15/12) hingga Rabu 17/12) memutar tujuh film yang dibintangi Poitier.
Film-film tersebut adalah : A Raisin in the Sun, Lilies of the Field, Patch of Blue, Guess Who's Coming to Dinner, In the Heat of the Night, To Sir with Love, For Love of Ivy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar