Contoh kasus :
Penulis buku ini ( Arnold Goldstein) memulai tokonya sendiri “Discount City” dengan modal dengkul. Tumpukan barang dagangan tidak begitu saja muncul di tempat pemuatan barang. Tanpa uang tunai dan tanpa kepercayaan, hal itu merupakan suatu usaha yang sulit.
Kami harus menggedor 980 pintu calon pemasok sebelum mendapatkan 38 pemasok yang bersedia berjudi dengan kami dan mengirim barang dengan persyaratan kredit yang lunak yang dapat ditangani oleh perusahaan kami. Kami harus mendengarkan tertawaan 300 pemasok yang mepersilakan kami keluar dari kantor mereka sebelum pesanan pertama diterima.
Kami menjelajahi 27 pelelangan sebelum mendapatkan berbagai macam gondola, rak-rak pameran dan counter-counter yang dapat kami beli murah dengan kredit karena kotor.
Lokasinya? Inilah bagian yang paling sulit. Kami membutuhkan lokasi yang padat lalu lintasnya dan pemiliknya bersedia menunggu 2-3 bulan sebelum menerima uang sewanya yang pertama. Akhirnya setelah dua bulan, kami menemukan sebuah pusat pertokoan kecil yang pemiliknya bersedia memberi kami peluang dengan imbalan uang sewa yang lebih tinggi pada bulan-bulan mendatang.
Hah, bahkan kami tidak sanggup membayar uang muka langganan listrik sebesar $900. dengan meminjam sebuah generator, kami menyalakan lampu-lampu untuk bekerja sampai kami dapat membayar uang $900 itu. Barangkali kedengarannya seperti kisah-kisah perang, tetapi memang begitulah kejadiannya dalam dunia nyata, manakala anda tidak mempunyai uang di kantong.
Banyak orang memiliki gagasan berusaha tetapi modalnya hanya sedikit. Ini hal yang bagus untuk menguji niat. Mereka tidak berani mencari dana dari sebuah bank atau meminjam dari saudara-saudaranya. Ketika pulang dengan tangan kosong, mereka membuang gagasan usaha tersebut. Apabila mereka tidak sanggup melakukan usaha yang lebih baik untuk memulainya, berarti mereka tidak mempunyai niat yang cukup teguh untuk mengupayakan melewati saat-saat sulit yang membuat usaha tersebut berhasil.
Plok plok plok. Bisakah aku juga begitu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar