It's my dream from teenager's age to work at home.
Berkat teknologi, hal ini bisa terwujud. Saya orang yang sebenarnya males ke luar rumah, kalau gak perlu-perlu amat. Jaman kuliah dulu sih, gak pernah di rumah, kecuali kalau lagi sakit atau gak punya uang. Hi hi hi. Yaks, masa kuliah itu masa-masa kita mengeksplorasi dunia. Sekarang saya kembali ke habitat semula.
Berkat teknologi, hal ini bisa terwujud. Saya orang yang sebenarnya males ke luar rumah, kalau gak perlu-perlu amat. Jaman kuliah dulu sih, gak pernah di rumah, kecuali kalau lagi sakit atau gak punya uang. Hi hi hi. Yaks, masa kuliah itu masa-masa kita mengeksplorasi dunia. Sekarang saya kembali ke habitat semula.
Berbisnis di rumah asik lho. Untuk menarik pembeli, saya pasang iklan, baik di internet maupun koran. Nah kalau ada klien, baru deh saya keluar rumah, janjian ketemu di mana. Banyak kafe, resto kecil di mal, asik buat tempat ketemuan. Atau mereka datang ke rumah saya. malah lebih enak, karena bisa memilih barang yang mereka sukai langsung di gudang saya. Kalau saya bawa-bawa kan repot. Produk mainan pendidikan saya lebih dari 100 item, lho. Saya juga dapet kiriman baik sampel atau produk pesanan dari suplier termasuk Taiwan, konfirmasi pesan via internet atau HP. Mau bayar tinggal pake SMS m-banking. Praktis, gak pake biaya dan mengurangi polusi.
Tapi belum sepenuhnya bisa 100% di rumah nih. Seperti les privat. Saya tetep mesti dateng ke rumah murid. Lagipula bete juga kalau dalam seminggu ketemunya komputer, meski ada web cam. Bagaimanapun juga, kita adalah makhluk sosial yang perlu ketemu dan berinteraksi dengan oranglain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar