Minggu, 04 Januari 2009

Pojok Kreatif


Saya orangnya gak bisa diam, jadi mesti ada yang mesti selalu dikerjakan. Saya suka menyulam, kristik, merajut dll. Dengan catatan kalau ada waktu. Nah ini penampakan benang-benang sulam DMC koleksi saya. Belum semuanya, karena tempat memajang benang yang sebenarnya sedang digusur. Kenapa mesti dipajang. Karena untuk memudahkan saat saya ingin menyulam. Setiap benang ada nomornya.
Kebanyakan pola kristik yang saya pakai dari Eropa atau Amerika. Karena hasil jadinya lebih natural. Bayangkan, untuk membuat rambut saja bisa memakai 6-12 warna coklat madu hingga coklat keemasan. Dan terus terang, ini hobi mahal. Satu floss benang DMC sekarang harganya sudah Rp 4.500,-. Saya punya lebih dari 200 floss benang. Kenapa pilih DMC. Karena benang jenis inilah yang tersedia di Indonesia. Dulu ada Anchor, tetapi sudah tidak diimpor lagi ke Indonesia. Benang buatan China, kualitasnya gak bagus, luntur dan warna terbatas. DMC produk Perancis, pilihan warnanya sangat beragam, warna awet hingga 100 tahun.


Saya juga senang merajut, tapi gak mau lama-lama. Tangan suka sakit. Mungkin karena gak biasa kali yah. Tapi hasil rajutan saya belum bagus, masih suka melintingujung-ujungnya. Karena itu sekarang saya mengambil kursus merajut di daerah Cipulir, tapi baru datengsekali, karena belum ada waktu lagi.


Menyulam asik juga, selain belajar sendiri, saya juga diajarin sama Dewi, adik kelas di IKIP. Anak ini talented banget. Semua jenis kerajinan tangan dia bisa dan hasilnya luar biasa. Saya juga koleksi buku-buku menyulam, walaupun jarang praktek. Gak ada waktu, bowww. Dibandingkan dengan kerajinan tangan yang lain, hasil karya saya yang paling rapi dan bisa dibanggain adalah kristik. Ada sih niatan, mau jualan kristik, tapi mesti banyak dulu kali yah koleksinya. 100 pc an, baru asik majangnya. Sekarang palingbaru 20-30an. Masih lama yah.


Membatik adalah obsesi yang belum terpenuhi. Museum Tekstil di Tanah Abang membuka kursus membatik dari hari Selasa-Minggu jam 9-15. Gak mesti selama itu, seadanya waktu aja. Biayanya juga gak mahal lho. Saya lagi cari waktu yang tepat untuk memulainya. Karena yang baik adalah rutin. Pesertanya gak banyak, 4-8 orang dalam satu hari. Suasana kursusnya asik. Di pendopo yang tenang dan sunyi senyap ditemani oleh gemerisik daun-daun di pepohonan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar