Selasa, 23 Juli 2013

Bahasa Daerah di seluruh Indonesia

Dalam buku Ethnologue: Languages of the World (1988), Barbara F. Grimes menyebutkan, ada 672 bahasa daerah di seluruh Indonesia. 

Bahasa-bahasa tersebut tersebar di Papua (249), Maluku (134), Sulawesi (105), Kalimantan (77), Nusa Tenggara (54), Sumatera (38), serta Jawa dan Bali (15). 

Namun, hasil penelitian mantan Kepala Balai Bahasa Jayapura Frans Rumbrawer pada 1999, sembilan bahasa di Papua sudah punah, yakni bahasa Bapu, Darbe, dan Wares (Kabupaten Sarmi); Taworta dan Waritai (Jayapura); Murkim dan Walak (Jayawijaya); Meoswar (Manokwari); serta Loegenyem (Raja Ampat).

Rabu, 12 Juni 2013

Makna filosfis lagu "Gundul-gundul Pacul"


Ternyata lagu gundul-gundul pacul mempunyai filosofi yang cukup mendalam, Lagu Gundul Gundul Pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.

'Gundul' adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi 'gundul' adalah kehormatan tanpa mahkota.

'Pacul' adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.

'Gundul pacul' artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah 'Papat Kang Ucul' (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya, dengan makna sbb:
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. 'Gembelengan' artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan hal-hal sbb:
1. GEMBELENGAN (congkak/sombong).
2. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak).
3. GEMBELENGAN ( sombong hati).
4. WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan).
5. SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak)

Cukup dalam makna dan penjabaran dari lagu ini, patut untuk kita jaga dan lestarikan ke anak cucu sebagai warisan budaya lagu jawa. Semoga mengingatkan dan menyadarkan diri kita sebagai pemimpin... Minimal pemimpin Keluarga.... 

Copy Paste

Rabu, 05 Juni 2013

Perang Melawan Malaysia (Melayu) via internet

Dalam salah satu grup di FB ada ajakan yang cukup menarik dan menantang, "Sebagai Orang Indonesia Kita Jangan Mau Kalah Sama Wikipedia Bahasa Melayu!"

Ya, kenapa harus (mau) kalah? Jumlah penduduk Indonesia dan pengguna internet Indonesia lebih banyak daripada penduduk Malaysia. Tetapi, berdasarkan pengalaman saya, orang Malaysia rajin menulis blog, jadi kalau kita cari kata kunci dalam bahasa Indonesia, akan sering muncul blog dari Malaysia. 

Salah satu blog saya www.forum-democracy.blogspot.com tentang pemilu dan demokrasi

Karena itu saya mendorong teman-teman di Indonesia untuk menulis blog tentang apa saja. Supaya setiap kali mencari kata kunci dalam bahasa Indonesia, yang muncul adalah blog dari Indonesia. Gak heran, banyak hal-hal yang dianggap berasal dari Malaysia, padahal aslinya dari Indonesia. Kenapa? Karena orang Malaysia menulisnya, dan orang Indonesia cuma bercerita alias lisan. Mana yang lebih tahan lama? Lisan atau Tulisan?


Ayo mulai menulis (dalam blog) tentang apa saja, yang ada di sekitar kita. Gak mesti yang rumit. Batik, misalnya, tulis saja tentang di mana kita membeli baju atau kain batik. Gak harus bercerita tentang sejarah batik atau cara membuat batik, karena gak semua orang bisa dan tahu mendalam. Syukur-syukur kalau paham tentang batik atau motif batik yang sedang dipakai. Kalau tidak paham, tulis saja warna dan model batik tersebut, dan kenapa kamu pilih atau beli batik tersebut. Berkunjung ke mall atau ke sebuah tempat rekreasi, kenapa enggak ditulis dalam blog?

Waktu baru mulai menulis blog di tahun 2009, ternyata saya lebih mudah bercerita (menulis) kalau ada foto. Nah, temukan sendiri gaya atau cara menemukan ide menulis. Atau ide saya menulis kadang-kadang muncul dari komentar orang lain dalam status FB saya atau orang lain. Saya juga kadang-kadang mengumpulkan status-status FB saya yang memiliki kemiripan tema, dan jadilah sebuah artikel di blog saya. Karena saya menulisnya dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, pembaca blog saya internasional.

- Edisi : Lebih Baik menyalakan Lilin daripada Mengeluhkan Kegelapan -

Jumat, 19 April 2013

Being Queen Bee - Menjadi Ratu Lebah

Bagaimana rasanya bagi wanita yang bekerja dengan lingkungan yang kebanyakan kaum pria? Kamis malam (18/4) mbak Teresita Lystiani Indah Sari yang bekerja di Exxon Mobil berbagi kisah perjuangannya bekerja di lingkungan perminyakan.

Sebenarnya, bekerja di mana sama saja. Tetapi ada challenge tersendiri bagi wanita yang bekerja di lingkungan kebanyakan laki-laki apalagi bekerja sebagai golongan minoritas dalam lingkungan kerja internasional seperti halnya mbak Sita. 

Challenge sebagai wanita di lingkungan kerja dominan laki-laki membuat wanita harus melakukan pembuktian bahwa memang mereka mampu melakukan kerja tersebut.   


Lebah dan Ratu Lebah

Poin-poin penting lainnya yang dibahas mbak Sita adalah :
1. The most important thing is ability to add value.
Makin banyak wanita yang bekerja di luar rumah, tetapi wanita yang menjadi level manajer dan CEO hanya sedikit. Bisa jadi, karena perusahaan tidak memerlukan gender dalam level manajer. Kaum wanita yang mampu masuk ke level tersebutlah yang harus memberikan added value kepada perusahaan, sehingga perusahaan merasa perlu menarik mereka untuk menjadi manager di perusahaan tersebut.
   
2. Do not spend too much time over-analyzing discrimination
Jangan kebanyakan mikir, aduh, saya cuma perempuan, aduh nanti begini, nanti begitu. Just do it.

3. Do not silent: CONTRIBUTE
Di manapun, kita harus menunjukkan ke khalayak ramai termasuk dalam perusahaan, bahwa kita ada dengan memberikan kontribusi, misalnya bersuara dan memberikan pendapat dalam rapat perusahaan.  

4. Optimize successful women - network in your company 
Setelah menjadi wanita sukses katakanlah level manajer atau pimpinan, wanita seharusnya membuat jaringan dengan membuat network atau jaringan dengan wanita lain sehingga makin banyak wanita yang menjadi manajer atau pimpinan di perusahaan tersebut. 

Namun, ada sejumlah fakta bahwa kaum wanita yang bekerja dalam lingkungan laki-laki dan berhasil masuk ke dalam level manajer, kemudian berkesan seperti menghalangi wanita lain untuk masuk ke dalam lingkup manajer tersebut. Sehingga muncul istilah Queen Bee atau Ratu Lebah yang merasa terusik dengan keberadaan wanita lain dalam lingkungannya. 

Kebanyakan alasan yang muncul adalah karena wanita tersebut ingin menjadi the only dan wanita tidak mensupport sesama wanita. Tetapi teori ini dipatahkan, karena para pria pun sebenarnya berkompetisi dan tidak mendukung satu sama lain dna ada kemungkinan menjatuhkan (belum tentu berarti negatif). Tetapi bedanya, kaum pria menganggap hal tersebut sebagai kompetisi dan bagian dari kerja, sedangkan kaum wanita membawanya ke ranah pribadi, sehingga enggan berkompetisi dan melukai satu sama lain.   

5. Embrace your career choice and priorities that possible as women
Wanita bekerja harus membuat prioritas, apakah karir atau keluarga atau hal lain. Dan itu sah-sah saja.


Noodle Pizza, salah satu menu di D'Marco Cafe yang menjadi pilihan saya di malam itu

Diskusi kecil yang diselenggarakan oleh Rotary Jakarta Batavia ini berlangsung menarik di D'Marco Cafe yang terletak di Jl. Sabang sebelah Hoka-hoka Bento.

Buat saya, tema ini menarik karena sayapun bekerja di lingkungan yang didominasi oleh laki-laki yaitu bidang kepemiluan. Di awal-awal bergabung dengan KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu), saya sudah melihat adanya genderisasi, bahwa perempuan pemantau  memilih pekerjaan administrasi atau bagian konsumsi dan menolak diberi tanggung jawab lebih sebagai kordinator, misalnya. Sehingga saya menjadi satu-satunya perempuan yang memegang pimpinan bahkan pengambil keputusan di KIPP Jakarta Barat dari Oktober 1998 - tahun 2000. Saya menarik sejumlah perempuan untuk menduduki sejumlah posisi penting, tetapi kebanyakan memilih sebagai wakil kordinator saja.

Ada beberapa keuntungan menjadi perempuan di bidang pemantauan pemilu. Beberapa kali memantau pemilu di luar negeri karena tim pemantauan harus gender balance. Pemantau laki-laki diusahakan seimbang jumlahnya dengan pemantau perempuan. Negara lain termasuk Indonesia lebih sering mengirim pemantau yang laki-laki, sehingga saya sebagai perempuan selalu lolos seleksi. 

Sisi buruknya, ada kesan meremehkan, saya lolos karena semata-mata perempuan. Buat saya ini tantangan, saya belajar keras mengenai pemilu baik dari buku, diskusi, training dan sebagainya untuk membuktikan bahwa saya memang paham pemilu dan pantas di posisi yang sekarang ini, bukan karena gender threshold dan bukan karena blessing in disguise.  

Fenomena Queen Bee merupakan satu hal menarik buat saya. Karena orang kemudian melihat saya sebagai Queen Bee yang menolak dan mempersulit perempuan bahkan pemantau laki-laki untuk menjadi pemantau internasional. Padahal saya melakukan seleksi untuk teman-teman KIPP yang berminat untuk menjadi pemantau internasional semata-mata mempersiapkan mereka berdasarkan pengalaman saya selama ini dan apa yang dituntut dalam tugas pemantauan. 

Saya meminta teman-teman untuk memiliki TOEFL minimal 400, karena lingua franca yang digunakan dalam misi pemantauan adalah bahasa Inggris, mulai dari reading materials sebelum berangkat, briefing, pemantauan termasuk meng-interview sejumlah stakeholders kepemiluan, penulisan report dan terakhir debriefing.

Saya meminta teman-teman untuk semakin banyak mempelajari pemilu Indonesia dan teknik-teknik pemantauan pemilu bahkan turun lapangan memantau pemilu dan pemilukada di berbagai daerah di Indonesia. Pemantau internasional dianggap sebagai orang yang berpengalaman dalam kepemiluan, paling tidak di negaranya sendiri, bukan orang yang baru dalam bidang pemantauan pemilu, apalagi sekedar jalan-jalan di luar negeri. 

Jika kemudian saya dituduh sebagai Queen Bee dan menghalang-halangi orang, yah sekarang saya pasrah saja, kalau dulu agak down juga. Saya memang keras dalam menetapkan standar orang yang akan dipilih mewakili organisasi memantau pemilu di luar negeri. Tetapi saya juga sekaligus menyelenggarakan training bahasa Inggris kepemiluan dan juga latihan-latihan role play pemantauan lapangan untuk memenuhi standar tersebut. 

Training yang saya rancang tersebut ternyata persis sama dengan training di Austria musim gugur 2012, di mana saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Austria. 

Senin, 15 April 2013

Makna kata SONTOLOYO dan BAJINGAN Sesungguhnya


Inilah Makna kata SONTOLOYO dan BAJINGAN Sesungguhnya !

Mungkin telinga kita pernah mendengar kata kata sontoloyo atau bajingan, uuups mungkin buat kebanyakan orang dua kata sontoloya dan bajingan memiliki arti kata negatif. Padahal arti sesungguhnya tidak demikian.

Makna atas suatu kata bisa berbeda ditiap daerah. Pada postingan ini admin coba terangkan dikit deh yang sepengetahuan admin Cybermales. Mungkin buat sahabat yang berasal dari pulau jawa pasti sudah pada tahu, tapi buat sahabat nusantara lainnya tidak salah mengerti makna kata SONTOLOYO dan BAJINGAN yang sesungguhnya.

1. Kata Sontoloyo

Menurut kamus besar bahasa Indonesia "SONTOLOYO" bermakna “ konyol, tidak Beres, dan bodoh. Kata yang dipakai sebagai kata makian. Ada tersisip makna kekesalan bagi yang mengucapkannya.

Padahal dalam bahasa Jawa, Sontoloyo adalah sebuah nama julukan atau profesi bagi seseorang atau lebih yang menggembala bebek, dalam bahasa jawanya : "wong sing angon bebek". Biasanya orang yang disebut sontoloyo menggunakan atribut kurang lebih begini:

- Memakai caping (topi khas di sawah bentuknya seperti corong) untuk melindungi diri dari panas terik maupun hujan.

- Membawa tongkat tipis tapi panjang dan diujung tongkat ada plastik atau apapun itu yang bentuknya seperti rumbai-rumbai yang melambai-lambai. Ini dimaksudkan untuk memudahkan menggiring bebek-bebek sampai tujuan dan tidak tercerai-berai.

Tugas dan tanggung jawab Sontoloyo


Sontoloyo harus bertanggungjawab atas semua bebek yang digembalakannya. Bentuk tanggungjawab ditunjukkan dengan bagaimana seorang sontoloyo itu mengarahkan bebek2nya untuk dapat mencari makanan dan berkembang biak sebanyak-banyaknya. Dia mencarikan tempat yang terbaik bagi para bebek yang ditempat tersebut para bebek dapat makan dengan nyaman, dan tidak terusik oleh siapapun.

Ketika menggiring para bebek, dia berada di belakang para bebek, atau dengan kata lain, sontoloyo itu selalu memperhatikan bebek yang berada paling belakang karena biasanya bebek yang jalannya lambat kalau tidak diawasi dengan baik, bebek yang suka jalan di belakang ini bisa-bisa kabur atau bahkan mungkin dimakan ular sawah tanpa sepengetahuan si sontoloyo.

Seorang sontoloyo juga bertanggungjawab untuk memasukkan para bebek kembali ke kandang di malam hari. bahkan kalau ada bebek yang kelihatan kurang sehat, maka sontoloyo akan bilang ke juragan bebek untuk minta uang dan beli obat. Kemudian bebek diobati, si sontoloyo pun berdoa semoga si bebek tidak apa-apa dan cepat sembuh.

Keesokan harinya, seorang Sontoloyo harus bersiap-siap untuk kembali menggembalakan para bebek yang sudah kelaparan. Tapi biasanya sebelum berangkat, sontoloyo memeriksa kandang dan biasanya memunguti telur bebek yang ditelurkan para bebek dalam semalam ini. Telur-telur itu di kumpulkan kemudian diserahkan ke juragan bebek yang kemudian sontoloyo akan mendapatkan bagian dari bagi hasil dengan juragan bebek selain upah yang diterimanya. Itulah yang namanya sontoloyo. Perihal kemudian istilah sontoloyo itu dijadikan ungkapan untuk memaki orang itu adalah merupakan perkembangan yang tentunya tidak ada hubungannya dengan tulisan ini.

Sontoloyo = Penggembala bebek, Bajingan = Penarik pedati sapi
Foto milik blog : http://aspal-putih.blogspot.com

2. Kata Bajingan

Bajingan adalah sebuah istilah kata yang muncul di tanah Jawa untuk menunjuk seorang pengendara gerobak sapi. Lantas kenapa istilah bajingan kemudian bergeser menjadi sebuah kata makian, padahal kata itu adalah merujuk sebuah profesi seseorang.

Dahulu kala pada tahun 1940 an, di daerah Banyumas sarana transportasi sangat sulit untuk ditemui. Masyarakat yang ingin berkegiatan di kota seperti berdagang, atau hanya mejeng biasanya menggunakan jasa gerobak sapi.

Pada saat itu bajingan merupakan satu satunya alat transportasi yang bisa diandalkan oleh masyarakat pinggiran untuk membawa mereka ke kota, selain berjalan kaki tentunya.

Namun kedatangan bajingan ini tidak tentu ditempatnya, bisa siang hari, pagi hari, bahkan tengah malam. Karena ketidakpastian waktu tersebut, masyarakat yang ingin numpang gerobak sapi terpaksa jalab kaki jika tidak berjumpa bajingan.

Nah karena itulah keluar kalimat sedikit sindiran atau umpatan seperti ini : “Bajingan suwe temen sih tekane!” ( bahasa jawa ) yang artinya : "Bajingan lama banget sih datengnya". Dari situ bajingan mengalami pergeseran makna menjadi kata umpatan.

Dahulu pun, umpatan bajingan hanya digunakan sebagai analogi atas keterlambatan sesuatu atau seseorang, misalnya “Sekang ngendi bae koe, suwe temen sih kaya bajingan” yang artinya : Darimana aja kamu, lama bener kayak bajingan. Namun, pada masa sekarang bajingan menjadi kata umpatan yang lebih umum dan tidak merujuk pada kekesalan mengenai keterlambatan atas sesuatu.

Kesimpulannya :
"SONTOLOYO" sejatinya adalah sebutan untuk "PENGGEMBALA BEBEK" atau orang-orang yang dengan setia menggiring bebek dari pagi sampai sore ke daerah perairan sekaligus mengumpulkan telur-telurnya.

BAJINGAN sendiri adalah sebutan bagi KUSIR GEROBAK ( Pedati ) yang ditarik oleh Lembu. Sebutan Bajingan tidak berlaku untuk gerobak/pedati/sado yang ditarik oleh kuda.

Menilik masing-masing arti tersebut jelas tidak ada hal yang salah atau buruk. Namun demikian karena SONTOLOYO dan BAJINGAN sudah menjadi idiom yang menggambarkan hal-hal negatif, kedua komunitas itupun sekarang sudah tidak pernah lagi disebut demikian. Bahasa penyebutannya tidak lagi memiliki kekhasan kultural alias berlaku secara umum. Contohnya SONTOLOYO ya disebut Wong angon bebek.

Padahal komunitas asli SONTOLOYO dan BAJINGAN dalam arti seseungguhnya adalah orang-orang bersahaja yang bekerja menghabiskan tenaga serta waktu untuk menghidupi keluarganya tanpa pernah mengambil hak orang lain. Rasanya sangat tidak tepat bila menyebut PEMERKOSA atau PERAMPOK dengan sebutan BAJINGAN. Kasihan BAJINGAN aslinya.




Sabtu, 13 April 2013

Kultur penggunaan nama keluarga di Indonesia


Jumat, 22 Maret 2013

Mari melihat Timur Tengah dengan berbagai perspektif


Meski banyak orang Islam di Indonesia, tapi pengetahuan kita tentang Timur Tengah sepertinya dan sebenarnya sangat terbatas. Pengetahuan-pengetahuan tentang Timur Tengah terkunci di bilik-bilik pesantren dan yang keluar ke masyarakat umum hanya yang terkait dengan agama saja, baik peraturan, larangan maupun kesakralan agama. Orang kemudian takut mendiskusikannya, karena khawatir disebut kafir atau bid’ah.

Even though most Indonesians are moslem, but our knowledge about Middle East countries is very limited. The knowledge is locked and discussed only among pesantren walls (traditional Islamic school and dormitory) and what spread out to the public is only about the Islam regulation, Islam forbids, Islam punishment and the sacred of them. People are then afraid to discuss further, otherwise they will be called as "kafir" or "bid'ah". 

Apalagi kemudian, masuk ke negara-negara Timur Tengah tidak terlalu mudah bagi orang Indonesia, misalnya kita mau ke Arab Saudi, harus dengan visa haji atau umroh dan harus dengan pasangan mahram, itupun ada musimnya. 

Additionally, it's a bit difficult to go to middle east countries for Indonesians. For example, if we want to go to Arab Saudi, it should be for hajj or umroh pilgrim with special visa, and with our own legal partner, especially for women, it is prohibited to go there alone or by herself. Women should be escorted by the husband. And we can't go there anytime.

Mereka yang pernah ke sana atau tahu tentang Timur Tengah merasa paling tahu tentang Timur Tengah, meski hanya dari satu sumber saja. Begitu ada sumber lain yang berbeda dengan sumbernya, maka mereka pun terganggu. Dan mengecam, bahwa itu untuk menjelek-jelekkan Islam.

People who ever been there, think that they are the only persons who know everything about middle east countries, though they know only from one source, or even their own experience. It is actually no big problem, everybody has their own reaction to their experience. The problem is when they find that there is another different, or totally different reactions and view from another source like theirs, they will feel disturbed and react, "It is to mischief Islam".

I was in burqa in a women apparel shop at Puli Khumri market, Prov. Baghlan, Afghanistan, September 2010 

Ketika saya ke Afghanistan dan bercerita sedikit tentang Afghanistan, karena memang cuma sebentar di sana sehingga yang bisa diceritakan cuma sedikit, banyak orang yang terkaget-kaget karena suasana Afghanistan jauh berbeda dengan yang ada di media massa. Catatan: Afghanistan sebenarnya masuk ke Asia Tengah. Tetapi banyak orang Indonesia, termasuk saya, menganggap Afghanistana daah bagian dari Negara Timur Tengah.

When I was back from Afghanistan and talked a bit about Afghanistan, its people, its situation, its landscape, many people were surprised because it is so different like what mass media talked. Note: Afghanistan actually belongs to Central Asia, not middle east, but many people, include I, think it is middle east countries. 

Mari kita lihat Timur Tengah dari berbagai perspektif sehingga lebih obyektif.
Let's see middle east countries from different perspectives, from different sources, from different reactions to be more objective.

Rabu, 13 Maret 2013

Malaysia dan pertikaian perbatasan dengan 5 negara tetangganya

Negeri jiran Malaysia kini tengah bersitegang dengan pengikut Kesultanan Sulu, Filipina untuk memperebutkan daerah Sabah dan Serawak. Untuk mempertahankan wilayahnya, Malaysia mengerahkan pasukan elitenya dan jet tempur setelah beberapa kali digempur pengikut Sultan Sulu.

Kesultanan Sulu berpendapat selama ini Malaysia telah menyewa Sabah dan Serawak seharga 5.300 ringgit saban tahun. Namun kali ini, dia menuntut Malaysia segera mengembalikan daerah itu kepada Kesultanan Sulu dan memberikan ganti rugi atas segala kerusakan dan klaim selama ini.

Bukan kali ini saja Malaysia bertikai soal perbatasan, masih lekang dalam ingatan bagaimana jumawanya Malaysia saat berhasil mengambil Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia pada tahun 2002 silam. Sengketa bukan hanya terjadi antara Malaysia dan Indonesia atau Malaysia-Filipina, pada kenyataannya Malaysia juga beberapa kali 'berebut' wilayah dengan negara-negara lainnya. Berikut adalah negara-negara tersebut.


1. Malaysia vs Thailand

Wilayah Teluk Thailand adalah konflik perbatasan yang paling mencolok antara negeri gajah putih dan negeri jiran ini. Saat itu Thailand mengklaim bahwa wilayahnya membentang hingga Kualat Tabar, Ko Losin Islet sampai ke Ko Kra yang didasarkan dari perjanjian Anglo-Siamese Treaty tahun 1909.
Namun Malaysia tidak terima, menurutnya daerah Ko Losin Islet tidak dihitung menjadi wilayah Thailand jika dihitung dari batas terluar pantai. Sengeta ini berakhir dengan damai lewat MoU bahkan keduanya berkomitmen melakukan pengembangan dan eksplorasi terhadap daerah yang dulu mereka sengketakan.

Namun satu sengketa perbatasan antara dua negara belum sepenuhnya tuntas. Sengketa ini muncul pada tahun 1909 namun hingga kini negosiasi masih berlangsung alot. Pemerintah Malaysia menganggap bukit yang terletak di antara dua negara dan merupakan hulu dari sungai Golok seyogianya milik Malaysia.
Alasannya sederhana, Malaysia berkilah bahwa sulit bernegosiasi dengan Thailand karena kondisi geografis bukit Jeli telah berubah dari sebelumnya.

2. Malaysia vs Brunei

Perselisihan perbatasan juga terjadi dengan Brunei Darusalam. Kendati punya kedekatan budaya namun sengketa perbatasan yang semakin berlarut membuat hubungan keduanya merenggang sehingga tabu untuk membicarakan masalah perbatasan di kedua negara ini.

Salah satunya daerah Limbang, daerah ini pada mulanya dikendalikan oleh kerajaan Serawak, kemudian diklaim oleh Brunei karena sebenarnya secara geografis wilayah merupakan milik Brunei. Tak terima, akhirnya untuk menegaskan kepemilikan, Malaysia memasukkan daerah ini ke petanya pada tahun 1979.

Negosiasi pun berjalan alot sampai akhirnya Malaysia tetap menganggap daerah ini sebagai miliknya, hal itu ditandai oleh penandatanganan the Exchange of Letters pada 16 Maret 2009 oleh Sultan Hasan Bolkiah dan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi.

Sengketa lainnya datang dari perairan Brunei dan Malaysia. Berdasarkan zona ekonomi ekslusif dalam keputusan Dewan Internasional 1958, wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) melingkupi selatan perairan selatan Borneo. Namun di tahun 1979 justru Malaysia mengeluarkan batas teritorial yang merupakan wilayah ZEE milik Brunei.

Tak terima, di tahun 2003 kapal perang Brunei mengusir kapal pengolah minyak dari tempat ini. Sebagai balasan, Malaysia mengirim angkatan laut untuk memblokade kapal perang Brunei. Brunei semakin sering melakukan patroli hingga tidak ada lagi kapal menggali minyak.

3. Malaysia vs Filipina

Selain bersengketa dengan kesultanan Sulu terkait daerah Serawak dan Sabah, Malaysia dan Filipina pernah sebelumnya bertikai soal pulau Spartly. Pulau Spartly diklaim Filipina sebagai miliknya namun bukan hanya Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei juga turut memperebutkan pulau ini.
Klaim kepemilikan Malaysia tersebut berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Sea's 200-nautical-mile (370 km), dengan dasar aturan itu mereka pun memasukkan pulau ini ke dalam peta nasional mereka.

Sedangkan Filipna mengklaim Spratly Island atau yg dikenal sebagai pulau Kalayan didasarkan dari letak geografisnya. Tak mau diklaim sembarangan, Filipina mengeluarkan? Dekrit Presiden Ferdinand Marcos pada 11 juni 1978. Kemudian klaim ini diperkuat dengan? the Philippines Archipelagic Baselines Act Filipina yang ditandatangani oleh Gloria Macapagal-Arroyo pada 11 Maret 2009.

4. Malaysia vs Singapura

Hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia terbilang rumit, salah satunya soal permasalahan perbatasan di Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh. Pada awalnya komplain datang dari Malaysia soal klaim Pedra Branca oleh Singapura. Malaysia pun membawa bantahannya ke meja Mahkamah Internasional di Hamburg pada 4 September 2003.
Batu Puteh yang terletak di Selat Singapura dan tenggara Johor, Malaysia akhirnya jatuh ke tangan Singapura dengan dasar teritorial perairan pada tanggal 23 Mei 2008.

5. Malaysia vs Indonesia

Konflik perbatasan antara Indonesia dan Malaysia terjadi di laut Sulawesi. Keduanya mengklaim pulau Ambalat, Sipadan dan Ligitan sebagai miliknya. Sengketa perbatasan ini berawal pada tahun 1969, negosiasi terus berlangsung alot.

Saat itu Indonesia berargumen bahwa pulau ini milik Indonesia dengan dasar jika menarik garis lurus dan memajukan koordinat 4? 10' arah utara melewati pulau Sebatik hingga ke pulau Sebatik. Sedangkan Malaysia mengklaim wilayah terirorial jika ditarik garis dari lintang selatan maka dua pulau itu masuk ke dalamnya, klaim ini disahkan sendiri dengan memasukkan dua pulau tersebut ke peta Malaysia pada tahun 1979. Indonesia pun protes.

Sengketa perbatasan ini dibawa ke Mahkamah Internasional pada 17 Desember 2002. Mahkamah Internasional memutuskan pulau Ambalat, Sipadan dan Ligitan milik Malaysia dengan dasar sejarah pulau tersebut yaitu Malaysia telah terlebih dulu 'mengurusnya' sejak zaman kolonial. Persoalan ini sebenarnya masih belum selesai apalagi Mahkamah Internasional tidak memutuskan ini dari sudut pandang kekayaan alam yang dimiliki tiga pulau tersebut.

Sebelumnya, keduanya juga sama-sama telah melakukan eksplorasi minyak di Ambalat, Indonesia misalnya melalui perusahaan minyak Italia, ENI di tahun 1999. Sedangkan Malaysia dikelola oleh Petronas. Konflik perbatasan sempat juga memicu tensi keduanya dengan insiden dua kapal perang saling berhadap-hadapan.

Selain tiga pulau tersebut, ada juga Tanjung Berakit, Bintan. Hal itu bermula dari nelayan Indonesia yang ditangkap di Tanjung Berakit karena dianggap masuk wilayah Malaysia. GPS yang dijadikan rujukan mereka menunjukkan wilayah tersebut masuk ke dalam Kota Tinggi, Johor mereka pun menahan para nelayan itu.

Baik Indonesia dan Malaysia sama-sama, belum memutuskan wilayah ini. Indonesia mengatakan bahwa batasan di wilayah ini masih mau dibicarakan namun Malaysia justru mengklaim wilayah ini miliknya dengan dasar aturan teritorial tahun 1979 yang sebenarnya tidak cukup kuat.

Sabtu, 02 Februari 2013

Pertanian Ekologis Perkotaan


Latar Belakang         
Bagi Indonesia yang bersandar pada sumberdaya alam, petani dan sektor pertanian merupakan bagian paling penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dan nasional.

Sektor pertanian mampu menjadi penyelamat bangsa dalam masa krisis sehingga perlu ditempatkan pada prioritas pembangunan dan harus ditingkatkan melalui pengembangan sistem agribisnis yang berwawasan lingkungan.


Dengan semakin pesatnya jumlah penduduk, maka orientasi pertanian saat ini adalah kepada peningkatan hasil. Sistem pertanian yang digunakan lebih banyak kepada pertanian modern dan meninggalkan cara bertani tradisional yang menjaga keseimbangan alam.

Pertanian modern banyak menggunakan pupuk kimia, pestisida yang lebih memiliki dampak negatif, seperti tercemarnya udara karena pestisida, bahan makanan yang tidak sehat dan lain-lain.

Sebelum terjadi kehancuran lebih besar, kita perlu bertindak cepat dengan membangun pertanian masa depan yang menghasilkan bahan makanan yang sehat dan sistem pertanian yang dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dengan baik. Alternatif yang paling baik diperkenalkan adalah pertanian berwawasan lingkungan yang sangat mempedulikan kelestarian alam dan melindungi alam dari kerusakan, sekaligus memanfaatkan alam seoptimal mungkin. Pertanian seperti itu kita kenal dengan Pertanian Organik.

Pertanian tidak selalu berarti harus mempunyai lahan yang luas tetapi dapat juga lahan di sekitar lingkungan rumah atau di dalam pot. Salah satu kawasan yang sebenarnya mempunyai potensi untuk pertanian, namun selalu diabaikan adalah perkotaan. Selama ini, kota selalu dipandang sebagai kawasan yang kegiatan utamanya bukan pertanian, bahkan dianggap suatu hal yang aneh, jika di kota dilakukan kegiatan pertanian.

Di tengah sempitnya lahan di perkotaan, sering timbul pertanyaan masih mungkinkah di lahan yang sempit dapat dilakukan kegiatan bertani yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan dapat menambah penghasilan keluarga? Bagaimana cara memulainya? Bagaimana pertanian ekologis dapat diterapkan di perkotaan?

KONPHALINDO (Konsorsium Nasional untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia) sebagai lembaga non pemerintah yang bergerak di bidang penyebaran informasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, khususnya isu mengenai pertanian ekologis di perkotaan, mencoba membantu untuk menjawab bersama pertanyaan tersebut dan belajar bersama pertanian yang berwawasan lingkungan, dengan mengadakan paket pelatihan yang dapat dilihat pada lampiran.

Topik dan Manfaat Pelatihan

Paket A: Bertani di Lahan Sempit
Manfaat pelatihan ini adalah peserta dapat:
Ø  Memahami pertanian ekologis/organic
Ø  Mengetahui model-model berkebun di lahan sempit
Ø  Mengenal jenis tanaman yang cocok di perkotaan dan dapat ditanam di lahan yang sempit
Ø  Mengenal pupuk dan pestisida alami
Ø  Mempraktekkan model berkebun di lahan sempit, dan budidaya di lahan sempit

Paket B: Pembuatan Pupuk Organik
Manfaat pelatihan ini adalah peserta dapat:
Ø  Memahami mengenai pupuk organik secara umum
Ø  Mengetahui potensi pupuk organik
Ø  Mengetahui berbagai macam pupuk organik dan kegunaannya
Ø  Mampu mempraktekkan pembuatan berbagai macam pupuk organik

Paket C: Pembuatan Pestisida Alami
Manfaat pelatihan ini adalah, peserta dapat:
Ø  Memahami pestisida alami secara umum
Ø  Mengetahui potensi pestisida alami
Ø  Mengetahui berbagai macam pestisida alami
Ø  Mampu mempraktekkan pembuatan pestisida alami

Metodologi Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif. Peserta diajak aktif selama sesi pelatihan dan diharapkan dapat berbagi informasi dan pengalaman peserta dengan bantuan fasilitator. Selama proses pelatihan, disediakan nara sumber yang berfungsi menjelaskan hal-hal yang bersifat prinsip pada saat peserta tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Selain mendapat teori, peserta juga mempraktekkannya dan diajak melihat langsung ke lapangan.

Sasaran Pelatihan
Pelatihan ini diperuntukkan untuk umum dari berbagai kalangan

Pendaftaran
KONPHALINDO
Jl. Kelapa Hijau no. 99 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620
tel. 021-7873 169/ Fax. 021-7888 0075