Sabtu, 26 Februari 2011

Perolehan dan keluaran air




Pasti kita tahu yah kalau air masuk ke dalam tubuh salah satunya dengan cara kita minum. Tapi sebenarnya makan, makanan yang mengandung cairan itupun bisa dikategorikan memasukkan cairan, misalnya makan sup. 

Proses perolehan air dalam tubuh dapat terjadi secara disadari yaitu dengan makan dan minum, seperti yang telah disebutkan di atas. Sedangkan yang tidak disadari adalah hasil metabolisme tubuh. 

Sedangkan proses kehilangan air dapat terjadi secara disadari yaitu melalui proses keluarnya urin (BAK) dan keluarnya feses(BAB). Nah kalau tidak disadari yaitu melalui nafas dan ketika kita berkeringat. Nah terjawab deh pertanyaan kita  gak ngapa-ngapain tapi kok haus yah, padahal cuaca sejuk lho. 
Karena itu jangan lupa untuk menjaga asupan cairan kita, terutama jika kita berada di cuaca panas. Karena diam aja sudah bikin kita kehilangan cairan, he he he.

Efek dehidrasi bagi tubuh manusia

Air merupakan zat esensial dalam tubuh. Kekurangan air bahkan hanya 20% saja bisa berakibat fatal. Tubuh dikatakan kekurangan air atau dehidrasi yaitu saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal.

Dehidrasi ringan menyebabkan gangguan pada sistem tubuh. Yang kemudian akan mengganggu tingkat kinerja, kognitif dan suasana hati (mood).

Kurangnya asupan cairan dalam jumlah banyak dan terus menerus mempunyai efek sebagai berikut :
1. risiko batu dan infeksi saluran kencing,
2. Kanker usus besar dan saluran kencing,
3. Konstipasi, 
4. Obesitas pada anak dan remaja, 
5. Hipertensi 
6. Tromboemboli vena, 
7. Penyakit jantung koroner 
8. Prolaps katup mitral jantung
9. Stroke pembuluh darah otak, 
10. Hiperosmolar, 
11. hiperglikemik diabetik ketoasidosis, 
12. glaukoma,
13. terganggunya fungsi kelenjar ludah 
14. Gangguan kesehatan pada lansia

Hmm ngeri juga yah. Karena itu jangan lupa minum air di sela-sela kegiatan kita yah. Masih ingat kan? 6 sampai 8 gelas sehari.

 

Jumat, 25 Februari 2011

Jual Voucher EMAX

Ini di luar topik belajar bahasa Jerman. Kemarin, 25 Februari saya ikut sebuah kegiatan menarik dan ternyata masih mendapat sebuah kejutan berupa 1 lembar voucher EMAX @ Rp 100.000,-. Jadi total nilai Rp 200.000,-. 


EMAX adalah reseller untuk produk Mac seperti MacBook, MacPro, Ipad dan Ipod. Sayangnya, saya bukan pengguna Mac, walaupun kepingin banget (dananya belum cukup, he he he). Jadi daripada sayang terbuang, maka Voucher ini saya jual seharga Rp 150.000,- saja. Call me at 0858 1430 8338. Buruan yah. Siapa cepat dia dapat.

Senin, 21 Februari 2011

Manik-manik

Ada banyak jenis manik-manik yang bisa digunakan untuk menjadi asesoris. Semakin banyak anda memiliki jenis-jenis batu dan manik-manik, semakin kreatif anda. Tapi bukan berarti, jjika hanya baru memiliki satu atau dua jenis batu saja anda tidka bisa kreatif. Everything is on your own creativity!!

Batu bulat bermacam-macam warna     











































Batu bulat seperti ini, bisa digunakan untuk pendant atau liontin kalung atau bros. Kedua ujungnya berlubang, jadi bisa dimasukkan kawat.

Batu dibanding uang koin Rp 500
Ukuran batu akrilik ini cukup besar juga. Karena itu bagus untuk dibuat pendant atau liontin. Tak perlu ditambah-tambahi manik-manik lain, sudah menjadi focal point. Kalau untuk dijadikan bros, perhatikan bahwa sarangannya mesti besar. Supaya bisa menahan beratnya batu ini.
 
Batu bulat kecil seukuran koin Rp 100,-
Model batunya sama-sama bulat, hanya beda ukuran. Warna yang tersedia saat ini hanya warna polos saja.  Saya membuatnya untuk menjadi badan bros kura-kura. Tapi sebenarnya bisa juga untuk menjadi bandul kalung. Ditambah kawat dengan puntiran yang unik, gak kalah keren, lho.


Batu dengan model kerang ini terlihat sangat unik. Sewaktu beli ini beberapa tahun yang lalu, bingung juga yah mau dibuat apa. Dibuat kalung atau gelang, tapi kok akan jadi rame atw bagaimana gitu. Tapi dengan adanya teknik yang bermacam-macam, kerang ini bisa dibuat bandul, liontin. Untuk bros, malah menjadi focal point, misalnya menjadi pot bunga bagi manik-manik lain.


Batu-batuan ini sangat unik dan beragam bentuk dan warnanya. Tersedia dalam bermacam-macam warna. Penggunaannya sangat luas, bisa dijadikan macam-macam perhiasan. Karena itu mengkoleksi jenis batu ini merupakan hal yang gak rugi deh.


Batu-batuan ini disebut batu kerikil, karena bentuknya yang kecil dan tak beraturan. Bisa digunakan untuk bermacam-macam perhiasan. Tersedia dalam berbagai warna. Yang warna gelap seperti di atas kelihatannya sepintas mirip kerikil alam. Sedangkan yang bening, lebih terlihat seperti plastik.


Manik-manik dengan motif daun-daunana. Bisa digunakan untuk macam-macam perhiasan tapi bertema natural atau bunga-bunga. Namun, ada seorang teman yang menjadikan manik daun-daun ini menjadi kaki kura-kura. Sungguh kreatif.

Sabtu, 19 Februari 2011

Bahan yang dibutuhkan : Tang

Tiga jenis tang yang digunakan untuk membuat asesoris
Untuk memotong, memelintir dan menguatkan bentuk kawat, kita membutuhkan tang. Ada tiga jenis tang yang dibutuhkan dalam membuat asesoris.

Tang untuk memotong kawat
Tang dengan bentuk seperti ini digunakan untuk memotong kawat. Hati-hati dengan jari anda, ketika mencoba memotong kawat. Terutama jika kawatnya berukuran tebal. Untuk memotong kawat yang halus, jangan lupa menyelipkannya ke dalam gap atau celah kecil di dalam boxnya. Supaya kawatnya tidak berantakan kemana-mana.
Tang untuk memelintir kawat disebut juga nose plier
Tang jenis ini disebut juga nose plier. Gunanya untuk menggulung kawat sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Jenis puntiran apa saja yang bisa dibuat dengan tang ini akan dijelaskan dalam postingan lain.

Tang untuk menjepit
Bentuk yang ini sama seperti tang yang biasa digunakan oleh tukang bangunan. Bedanya, mungkin dari ukurannya saja, yang kecil, karena perhiasan dan asesoris kan juga kecil.

Harga masing-masing tang ini berkisar antara Rp 15.000,-/pc hingga Rp 20.000,-/pc. Jika khawatir tang akan melukai kawat, tang bisa dilapisi dengan selotip kertas.

Bahan yang dibutuhkan : Kawat

Jenis-jenis kawat yang digunakan oleh saya dalam membuat asesoris
Bahan utama yang dibutuhkan dalam membuat asesoris dari kawat ini tentu saja, kawat. Ada bermacam-macam jenis kawat. Kawat yang digunakan untuk keperluan membuat asesoris sedikit berbeda dengan kawat biasa. Kawat yang digunakan, warnanya variatif dan bisa dibeli di toko listrik. Meski saya sendiri mengecek, banyak toko listrik tidak menjual kawat ini. Mereka mengusulkan untuk membeli di toko pompa air, gulung dinamo dan sebagainya. Daripada pusing, saya langsung ke Glodok. Ternyata di sanapun susah juga, akhirnya setelah masuk dan bertanya ke sana kemari, saya mendapatkan toko yang menjual kawat saja, tapi itupun tidak lengkap.

Kawat berukuran 1 mm dalam 3 warna
Ketika kursus, saya mendapat segulung kawat tembaga berwarna kuning keemasan. Di toko khusus kawat ini saya mendapatkan warna lain dengan ukuran yang bermacam-macam. Ternyata harga kawat tembaga ini mahal. Harga setengah kilonya Rp 55.000,- untuk ukuran 1 mm. Yah sudahlah, toh kalau dijual mesti balik modal, bahkan untung, he he he. 

Kawat halus dan senar yang digunakan untuk mengikat batu-batuan
Ada macam-macam ukuran dan warna kawat. Semuanya bisa digunakan sesuai kebutuhan. Yang paling tebal ukuran 1,2 mm. Gunanya untuk membuat rangka bros. Tetapi saya sendiri membeli yang ukuran 1 mm. Memang agak lembek, tapi lumayanlah untuk pemula. Karena yang ukuran 1,2 mm agak keras ketika dilengkungkan. Untuk mengikat batu dan manik digunakan kawat 0,3 mm atau 0,4 mm. Kedua jenis kawat ini bisa dibeli di tempat tersebut atau di toko khusus menjual pembuatan asesoris. Harganya kalau tidak salah Rp 10.000,- segulung. 

Kawat diselipkan ke lubang kecil sebelum dipotong
Agar kawat tidak kemana-mana setelah dipotong, selipkan kawat atau senar ke dalam sebuah lubang kecil. Setelah  itu barulah dipotong. 

Untuk memotong, menjepit dan memelintir, kita membutuhkan tang dan tentu saja batu-batuan dan manik-manik. Nah, seperti apa tang, manik-manik dan batu-batuan yang saya gunakan. Tunggu di postingan berikutnya. 

Ikut kursus buat bros

Akhir Januari 2011 yang lalu saya ikut kursus membuat bros di daerah Sawangan, Depok. Lumayan jauh dari  rumah saya di daerah Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dan seumur-umur baru kali itu ke daerah Depok naik motor. Kebayang deh pegelnya nih tangan, ngegas dan ngerem, karena motor saya Yamaha Mio. Meski deg-degan, akhirnya sampe juga lah ke tempat kursus itu.

Pamer hasil bikinan sendiri.
Saya mau ikutan kursus karena pada dasarnya saya suka bikin kerajinan tangan. Untuk membuat bros ini, saya pernah sampe jualan lho, meski hanya sambilan saja. Karena jualan utama saya adalah mainan pendidikan. Meski saat itu baru berupa anting-anting, kalung, tasbih dan gelang, dengan teknik yang sederhana. Nah, selama jualan, saya perhatikan, yang paling laku adalah bros. Alasannya karena makin lama makin banyak orang yang memakai jilbab, dan mereka tidak suka jika jilbabnya polos begitu saja. Karena itu, hiasan yang paling mungkin mereka pakai adalah bros. 

Dulu, saya pernah beli buku tentang cara membuat bros, tapi ternyata sulit juga membuat bros dari manik-manik yang bagus dan kuat. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk membuat bros ini, karena terdiri dari manik-manik atau batu-batu yang diikat oleh tali senar atau kawat. Yang sering adalah ikatan menjadi longgar. Meski saya pernah belajar dengan tetangga stand yang memang khusus berjualan asesoris. Tapi itu tidak lama. Bahkan waktu saya ke Balikpapan, Juli 2010, saya sempat belajar merangkai bros dari seorang tetangga adik sepupu saya di sana. Belajarnya cuma sebentar, cuma satu jam, dan begitu kembali ke Jakarta, tidak langsung dipraktekkan, jadi sudah lupa.

Balik lagi ke soal kursus membuat bros tadi. Ada dua macam bros yang ditawarkan. Yang pertama, membuat bros dengan model rangkaian bunga dari batu-batuan. Biayanya Rp  155.000,-. Untuk jenis bros kedua yaitu kura-kura biayanya Rp 85.000,-. Sudah masuk bahan. Karena saya mengambil dua jenis kursus ini saya dapat diskon, sehingga hanya bayar Rp 210.000,-. Yah lumayan. Tetap mahal, tapi ilmu memang mahal, kok.  

Belajar dua jam untuk masing-masing kursus tersebut, memang tidak langsung menjadikan saya mahir. Namanya juga ketrampilan, selain di tempat kursus juga perlu latihan. Dan memang gak mudah merangkai batu-batu ini menjadi bros cantik seperti yang suka dipajang oleh sang guru, yaitu mbak Meita dan mbak Poppy di website mereka. 

Kursus dimulai dengan membuat potongan-potongan kawat yang dipuntir dengan model tertentu. Kawat-kawat ini nantinya akan dijadikan rangkaian di bros tadi. Setelah selesai, maka dimulailah merangkai bros. 

Bagaimana caranya? Akan saya jelaskan dalam postingan berikutnya.

Kamis, 10 Februari 2011

Batu semi mulia Lapis Lazuli

Batu lapis lazuli adalah batu semi mulia yang ditemukan di beberapa negara seperti Afghanistan, Angola, Canada, Chile (North of Santiago), Myanmar, Pakistan, Russia (Lake Baikal) and the United States (California and Colorado). Tetapi batu lapis lazuli terbaik di dunia berasal dari Afghanistan, tepatnya di provinsi Badakhsan. Warna birunya begitu mempesona, sehingga digunakan sebagai salah satu dari 35 jenis batu mulia yang menghias Taj Mahal dan gereja serta bangunan di Abad Pertengahan. Bahkan, bkeelokan warna biru batu lapis lazuli sering digunakan dalam dongeng seribu satu malam dari Mediterania yang terkenal itu.

Saya dapat batu ini dengan menitip dari seorang teman. Dia punya hak istimewa, soalnya, he he he. Karena kalau beli di sana, khawatir disita oleh orang imigrasi Afghanistan. Seorang teman yang membeli batu ini di sana mengalami kenyataan pahit, bahwa batu ini disita oleh petugas imigrasi. Padahal batunya jauh lebih kecil dari kepunyaan saya. Sorry man, I learn from you.
Lapis Lazuli digunakan lebih dari 6000 tahun yang lalu sebagai perhiasan dan dekorasi. Lapis berasal dari bahasa Latin yang berarti batu. Azul berasal dari bahasa Arab yang berarti biru.

Komposisi lapis lazuli terdiri dari 25-40% lazurite, dan beberapa mineral (sodalite, hauyne, calcite, dan pyrite) yang mempengaruhi warna batu. Berdasarkan komposisi yang bervariasi ini, lapis lazuli ditetapkan sebagai batu dan bukan mineral.

Sebagai batu, lapis lazuli dikategorikan batu yang tidak keras, karena hanya memiliki 5-6 skala Mohs, sehingga sensitif terhadap tekanan yang kuat, temperatur tinggi dan bahan-bahan kimia.

Lapis lazuli dianggap sebagai batu yang melambangkan kebenaran dan persahabatan. Warna biru dianggap membawa keharmonisan dalam hubungan.

Kemampuan penyembuhan dengan batu permata masih merupakan isu yang kontroversial selama berabad-abad. Konon, Lapis lazuli bisa membantu menyembuhkan sakit kepala, radang tenggorokan dan varises. Cara paling aman adalah dengan menempelkan batu ini ke bagian tubuh yang ingin disembuhkan.


Ha ha ha, kalau sakit kepala dan gw getok pake batu ini, hilang deh sakit kepalanya sekalian sama kepalanya :) wk wk wk. Wah, gue bisa jadi dukun nih.

Tinggi batu 13 cm, berat kurang lebih 0,75 kg. Gedenya sebesar kepalan tangan cowok. Kalau kaki ketiban, lumayan banget. Warna putih ternyata yang bikin batu ini jatuh harganya. Bagian terbaik adalah yang berwarna biru tua.

Menurut analisa teman Afghan saya, batu saya ini termasuk kelas rata-rata. Kalau yang terbaiknya, warnanya biru gelap dan harganya tak terjangkau, he he he.
Rencana awal, saya akan memecah batu ini dan menjadi batu kecil-kecil dengan model cabochon dan dijual per butir. Sudah ada beberapa orang yang berminat. Tetapi mengingat kesulitan mendapatkan batu ini dan sejarahnya, biarlah ini menjadi batu koleksi saya. Next time jika ada teman yang pulang dari sana dan saya bisa memesan batu yang jauh lebih gelap warnanya. Sarulah saya akan memecahnya dan menjadikan batu untuk menghias perhiasan.