Rabu, 12 Juni 2013

Makna filosfis lagu "Gundul-gundul Pacul"


Ternyata lagu gundul-gundul pacul mempunyai filosofi yang cukup mendalam, Lagu Gundul Gundul Pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.

'Gundul' adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi 'gundul' adalah kehormatan tanpa mahkota.

'Pacul' adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.

'Gundul pacul' artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah 'Papat Kang Ucul' (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya, dengan makna sbb:
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. 'Gembelengan' artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan hal-hal sbb:
1. GEMBELENGAN (congkak/sombong).
2. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak).
3. GEMBELENGAN ( sombong hati).
4. WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan).
5. SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak)

Cukup dalam makna dan penjabaran dari lagu ini, patut untuk kita jaga dan lestarikan ke anak cucu sebagai warisan budaya lagu jawa. Semoga mengingatkan dan menyadarkan diri kita sebagai pemimpin... Minimal pemimpin Keluarga.... 

Copy Paste

Rabu, 05 Juni 2013

Perang Melawan Malaysia (Melayu) via internet

Dalam salah satu grup di FB ada ajakan yang cukup menarik dan menantang, "Sebagai Orang Indonesia Kita Jangan Mau Kalah Sama Wikipedia Bahasa Melayu!"

Ya, kenapa harus (mau) kalah? Jumlah penduduk Indonesia dan pengguna internet Indonesia lebih banyak daripada penduduk Malaysia. Tetapi, berdasarkan pengalaman saya, orang Malaysia rajin menulis blog, jadi kalau kita cari kata kunci dalam bahasa Indonesia, akan sering muncul blog dari Malaysia. 

Salah satu blog saya www.forum-democracy.blogspot.com tentang pemilu dan demokrasi

Karena itu saya mendorong teman-teman di Indonesia untuk menulis blog tentang apa saja. Supaya setiap kali mencari kata kunci dalam bahasa Indonesia, yang muncul adalah blog dari Indonesia. Gak heran, banyak hal-hal yang dianggap berasal dari Malaysia, padahal aslinya dari Indonesia. Kenapa? Karena orang Malaysia menulisnya, dan orang Indonesia cuma bercerita alias lisan. Mana yang lebih tahan lama? Lisan atau Tulisan?


Ayo mulai menulis (dalam blog) tentang apa saja, yang ada di sekitar kita. Gak mesti yang rumit. Batik, misalnya, tulis saja tentang di mana kita membeli baju atau kain batik. Gak harus bercerita tentang sejarah batik atau cara membuat batik, karena gak semua orang bisa dan tahu mendalam. Syukur-syukur kalau paham tentang batik atau motif batik yang sedang dipakai. Kalau tidak paham, tulis saja warna dan model batik tersebut, dan kenapa kamu pilih atau beli batik tersebut. Berkunjung ke mall atau ke sebuah tempat rekreasi, kenapa enggak ditulis dalam blog?

Waktu baru mulai menulis blog di tahun 2009, ternyata saya lebih mudah bercerita (menulis) kalau ada foto. Nah, temukan sendiri gaya atau cara menemukan ide menulis. Atau ide saya menulis kadang-kadang muncul dari komentar orang lain dalam status FB saya atau orang lain. Saya juga kadang-kadang mengumpulkan status-status FB saya yang memiliki kemiripan tema, dan jadilah sebuah artikel di blog saya. Karena saya menulisnya dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, pembaca blog saya internasional.

- Edisi : Lebih Baik menyalakan Lilin daripada Mengeluhkan Kegelapan -