Minggu, 04 Januari 2015

Masuk angin di luar negeri?

Dari kecil saya sering masuk angin, dan sejak itulah saya jadi akrab dengan kerokan. Sebagian orang tidak suka bahkan takut kalau uang logam akan melukai kulitnya atau langsung meringis kesakitan  begitu uang logam menyentuh kulitnya. Tentu saja sakit, karena tubuh kita sedang sakit, kalau kata tukang kerok profesional, artinya langsung kena penyakitnya. Memang, setiap kali selesai dikerok, badan saya jadi enteng, pikiran pun kembali jadi cespleng. 

Kalau di Jakarta sih gampang, banyak yang bisa saya mintai tolong untuk mengerok, tapi bagaimana kalau saya sedang di luar negeri dan masuk angin? Padahal kerja saya menuntut saya untuk mobile selama masa tugas, belum lagi perbedaan cuaca.

Selaim membawa obat penolak masuk angin, saya juga membawa uang logam. Kemudian saya menemukan alat ajaib di sebuah pameran: alat kerok dengan logam bergagang. Saya kira ini adalah temuan kreatif yang cukup membantu saya. Penikmat alat ini bukan hanya saya tapi juga teman-teman pemantau lainnya.

Hari ini, saya tiba-tiba ingin dibekam. Maka cari-cari saya dapatkan tempat terapi bekam dekat rumah saya. Lokasinya di Meruya, dekat universitas Mercu Buana. Tempatnya bersih, tenang, pasangan suami istri yang juga menjadi "tukang" bekamnya ramah. Setelah dibekam, saya menanyakan apakah mereka juga menjual alat kop nya. Mereka bilang, ya. Maka saya belilah, alat ini. Lumayan, untuk persiapan saya kalau diminta bertugas lagi ke luar negeri. 

Nah, ini alatnya. Dua tabung yang menjadi alat kopnya. Yang besar adalah alat pompa agar tabung kop melekat pada tubuh. Untuk membukanya, cukup memutar kenop kuning di atas. Oh ya, cukup dipakai maksimal 10 menit saja.